• KAPAK GENGGAM


    Kapak genggam dibuat dari gamping kersikan dan berbentuk lonjong. Dinamakan kapak genggam karena digunukan dengan cara menggenggam, mirip dengan kapak tetapi tidak bertangkai, yang kemudian sering disebut dengan kapak genggam, chopper (alat penetak), atau kapak perimbas.

    Tradisi kapak genggam berlangsung pada zaman Paleolitikum. Kapak genggam digunakan untuk menumbuk biji-bijian, membuat serat-serat dari pepohonan, membunuh binatang buruan, atau sebagai senjata menyerang lawannya. Dinamakan kapak genggam karena digunukan dengan cara menggenggam, mirip dengan kapak tetapi tidak bertangkai, yang kemudian sering disebut dengan kapak genggam,chopper (alat penetak), atau kapak perimbas. Alat ini merupakan sebuah simbol dari keberadaan mereka, baik dari segi pengetahuannya maupun dari segi tingkat peradabanya.
    Kapak genggam pernah ditemukan oleh Von Koeningswald pada 1935 di Pacitan, Jawa Timur. Hasil penyelidikan menunjukkan kapak jenis ini berasal dari lapisan Trinil, yaitu pada masa Pleistosen Tengah, sehingga disimpulkan bahwa pendukung kebudayaan kapak genggam adalah manusia Pithecanthropus erectus. Daerah penemuan kapak genggam selain di Punung (Pacitan) Jawa Timur juga ditemukan di daerah Jampang Kulon, Parigi (Jawa Timur), Tambang Sawah, Lahat, dan Kal iAnda (Sumatra), Awangbangkal (Kalimantan), Cabenge (Sulawesi), Sembiran dan Terunyan (Bali).
    Selain di Indonesia kapak genggam juga ditemukan diPeking (Tiongkok) pada goa-goa di Choukoutien, serta sejumlah fosil yang mirip Pithecantropus erectus, yang disebut dengan Sinanthropus pekinensis, di mana alat-alat bantu yang ditemukan mirip dengan alat-alat di Pacitan (Soekmono,1973: 32).
    Kapak genggam dibuat dari gamping kersikan dan berbentuk lonjong. Pemangkasan dilakukan memanjang ke arah ujungnya yang meruncing, meliputi hampir seluruh permukaan batu dengan meninggalkan sebagian kecil kulit batu pada sebuah sisi permukaan. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam, dan membiarkan sisi yang lainnya apa adanya sebagai tempat memegang.
    Pada umumnya kapak gengam dipahat kasar secara memanjang, yaitu suatu teknik yang ada pada budaya kapak perimbas, tetapi ada juga beberapa buah yang diserpih dengan teliti dan dibentuk teratur (lonjong, bundar). Bentuk-bentuk yang khusus ini ditemukan baik di lembah Baksoko maupun di daerah Tabuhan, dan dapat digolongkan sebagai contoh-contoh yang mirip dengan alat-alat tingkat Acheulean awal, suatu tingkat budaya Paleolitik di Eropa dan Afrika.

    Pembuatan dengan cara seperti ini, mereka pelajari dari alam dan pengalaman hidup. Setelah menemukan alat-alat seperti ini, mereka terus berusaha untuk mengembangkannya dengan tujuan mendapatkan yang lebih baik. Hal ini terbukti dengan banyak temuan yang lebih baik dari kapak ganggam dalam kurun waktu.


    Daftar pustaka 
    Sardiman, dkk.2006. Pembelajaran IPS Terpadu 1 untuk kelas VII SMP 
         dan   MTS. Solo : Platinum

    Komentar : Apa yang saya dapatkan dari pembelajaran ini adalah bagaimana cara manusia purba zaman prasejarah memaanfaatkan lingkungan yang ada disekitarnya untuk membantu pekerjaan sehari-hari




    { 2 comments... read them below or Comment }

    1. Alat yang dibuat cukup bagus dan terdapat kreatifitas siswa dalam pembuatan alat. Hanya saja informasi yang dicantumkan seharusnya dibuat simpel saja sesuai dengan kebutuhan

      ReplyDelete
    2. Informasi tentang kerajaan Majapahit yang kelompok kamu cantumkan dalam slideshow sudah cukup lengkap, tetapi ada baiknya sebelum presentasi kamu kuasai dulu bahannya agar kamu bisa menjelaskan dengan lancar dan mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan

      ReplyDelete

  • Welcome

    - Copyright © 2013 Surya's learning journal - K-ON!! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -